Sejak tahun 1969, yayasan bodhi prasadha bergerak dalam bidang social keagamaan dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan yayasan bodhi prasadha telah menyelenggarakan sekolah taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), dan akademi perawat dari tahun 1995 sampai sekarang.
Khusus untuk akademi perawat, kegiatan belajar mengajar telah dipusatkan di R.S Pasar Rebo, Jakarta Timur, sehingga gedung yang semula diperuntukan bagi akademi perawat dimaksud telah kosong.
Khusus untuk akademi perawat, kegiatan belajar mengajar telah dipusatkan di R.S Pasar Rebo, Jakarta Timur, sehingga gedung yang semula diperuntukan bagi akademi perawat dimaksud telah kosong.
Untuk memanfaatkan sarana pendidikan yang pernah dipakai oleh akademi perawat tersebut, dan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) maka didirikanlah Sekolah Tinggi Agama Buddha “Maha Prajna”.
Awal gagasan STAB Maha Prajna ini muncul dari Bhiksu Andhanavira sejak tahun 1997. namun gagasan ini mengalami sedikit kendala. Kemudian pada tahu 2001, Bhiksu Matra Maitri bersama dengan kaum intelektual Buddhis yang pada saat itu kebanyakan dari mereka berkarir di Departemen Agama R.I, menghadap Dirjen Bimas Hindu dan Buddha dan menyampaikan maksuh untuk didirikannya Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna.. Bapak I Wayan Suarjaya yang pada saat itu menjabat Dirjen Bimas Hindu dan Buddha dan bapak Cornelis Wowor yang pada saat itu sebagai direktur urusan agama buddha menanggapi dengan baik gagasan tersebut. Maka pada tanggal 2 September 2001 STAB Maha Prajna di buka secara resmi oleh Dirjen Bimas Hindu dan Buddha dengan surat keputusan nomor: H/60/SK/2001 tanggal 27 Nopember 2001, dengan jumlah mahasiswa 230 orang yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas eksekutif sebanyak 150 orang dan kelas regular sebayak 80 orang. Dengan kepengurusan sebagai berikut:
Ketua : Bhiksu Matra Maitri
Puket I : Drs. A Joko Wuryanto, S.SOs
Puket II : Suhinto, B.Sc
Puket III : Paniran, S.Ag
Kajur Dharma Acharya : Sapardi, S.Ag
Kajur Dharma Duta : Parwadi, S.Ag
Kajur Buddha Sasana : Sutarso, S.Ag
Kabag. Tata Usaha : Ir. Soelyono, M.M
Selanjutnya, pada tahun 2004 kepengurusan Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha prajna mengalami perombakan kepengurusan, hal itu dimaksudkan untuk menyegarkan kembali laju kepengurusan sebelumnya. Adapun kepengurusan tersebut adalah sebagai berikut:
Ketua : Bhiksu Matra Maitri, S.S
Puket I : Drs. A Joko Wuryanto, S.Sos, S.Ag, M.Si, M.Pd
Puket II : Suhinto, B.Sc
Puket III : Parwadi, S.Ag, M.M
Kajur Dharma Acharya : Jumari, S.Pd, S.Ag
Kabag. Tata Usaha : Gimin Edi Susanto, B.A (Hons)
Puket II : Suhinto, B.Sc
Puket III : Parwadi, S.Ag, M.M
Kajur Dharma Acharya : Jumari, S.Pd, S.Ag
Kabag. Tata Usaha : Gimin Edi Susanto, B.A (Hons)
Kemudian pada tahun 2005 Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna mengembangkan program Pasca Sarjana dengan konsentrasi Magister Agama Buddha. Yang secara resmi dibuka pada tanggal 8 Oktober 2006 dan terdaftar berdasarkan surat keputusan Dirjen Bimas Buddha nomor: DJ.VI/088/SK/2007 tertanggal 24 Mei 2007 tentang ijin operasional Magister Agama Buddha, dengan susunan kepengurusan sebagai berikut:
Dir. Program Pasca Sarjana : Bhiksu Bhadra Pala, S.Psi, MA
Wk. Dir. Program Pasca Sarjana : Drs. A. Joko Wuryanto, S.Sos, S.Ag, M.Si, M.Pd
Ast. I Program Pasca Sarjana : Bhiksu Matra Maitri, S.S
Ast. II Program Pasca Sarjana : Suhinto, B.Sc
Ketua Program Pasca Sarjana : Parwadi S.Ag, M.M
Sekretaris Program Pasca Sarjana: Paniran, S.Ag, M.Si
Kepala Bagian Tata Usaha : Eko Siswoyo, S.Ag
Demikianlah sejarah Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar