Sabtu, 28 Februari 2009

Diesnatalis ke-2 Wisuda Sarjana & Diploma ke-1 tahun 2003




Penerimaan Mahasiswa Baru

A. Syarat-syarat Pendaftaran
  1. Berijazah SLTA atau yang sederajat
  2. Mengisi Formulir pendaftaran
  3. Menyerahkan foto ukuran 3 x 4 sebanyak 6 lembar
B. Waktu Pendaftaran
  1. Gelombang pertama (1 Mei s/d 30 Juni 2009)
  2. Gelombang Kedua (1 Juli s/d 10 Agustus 2009)
C. Biaya Pendaftaran
  1. Formulir Pendaftaran Rp. 50.000
  2. SPP / Semester sebesar Rp. 500.000
D. Tempat Pendaftaran

Sekretariat penerimaan mahasiswa baru (PMB), Kantor STAB Maha Prajna, Teratai 7.
Jl. Cilincing lama no.3 Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Tlp. 021-4414544, 4402048, fax. 021-4414544
hp. 0813-1227-7332, 021-98538830

Jurusan, Program dan Mata Kuliah yang ditawarkan

Dalam hal ini STAB Maha Prajna membuka program Strata Satu untuk Jurusan Dharma Acharya (keguruan dan pendidikan), dan Dharma Duta (Penyuluh Agama Buddha).
sedangkan mata kuliah yang ditawarkan sebagai berikut:

A. Jurusan Dharma Acharya

  1. Psikologi Perkembangan
  2. Psikologi Pendidikan
  3. Dasar-dasar Kependidikan
  4. Desain Pembelajaran
  5. Strategi Pembelajaran
  6. Evaluasi Pendidikan
  7. Bimbingan & Konseling
  8. Administrasi & Supervisi Pendidikan
  9. Micro Teahcing
  10. Praktek Pengalaman Lapangan


B. Jurusan Dharma Duta

  1. Psikologi Perkembangan
  2. Psikologi Agama
  3. Sosiologi Agama Buddha
  4. Ilmu Komunikasi
  5. Menejemen Konflik
  6. Jurnalistik
  7. Retorika
  8. Public Relation
  9. Dasar-dasar Dharma Duta
  10. Praktek Pengalaman Lapangan

Perkuliahan


kegiatan di dalam kelas


Sedang berdiskusi dengan dosen pembimbing



kegiatan diluar kelas menjalin kelompok kerja study research

Staff Dosen

Staff pengajar adalah dosen-dosen yang telah berpengalaman secara profesional di bidang Agama Buddha pada khususnya dan bidang ilmu lain secara umum. Kami juga menjalin kerja sama dengan dosen-dosen yang mengajar di Perguruan Tinggi Negeri. adapun nama-nama dosen tersebut sebagai berikut:

1. Irjen Pol. Drs. Budi Setiawan, M.Sc
2. Cornelis Wowor, MA
3. Bhiksu Andhanavira Maha Sthavira
4. Bhiksu Matra Maitri, S.S
5. Drs. A. Joko Wuryanto, S.Sos, S.Ag,M.Si, M.Pd
6. Paniran, S.Ag, M.Si
7. Parwadi, S.Ag, MM
8. Jumari, S.Pd, S.Ag
9. Setia Dharma, SH, MM
10. Gimin Edi Susanto, BA (Hons)
11. Sukoyo, S.Pd, S.Ag, M.Si
12. Sukarman S.Ag
13. Tomo, S.Pd
14. Sumiaton, S.S
15. Robiyah Adawiyah, S.S
16. Drs. Raharjo, M.M

Visi dan Misi

Visi:

Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang profesional untuk mengemban tugas luhur di tengah masyarakat sesuai dengan Dharma.

Misi:

Mengmban Tri-Dharma perguruan tinggi, yaitu: Pendidikan, Penelitian dan pengabdian masyarakat. serta mengembangkan Sradha, Sila dan Bhakti.

Lapangan Pekerjaan

Lulusan sarjana Strata Satu (S1), mempunyai kesempatan mengabdikan diri di instasi pemerintah sebagai pegawai negeri sipil (PNS), guru, penyuluh agama Buddha dan sebagi pegawai BINTAL di TNI ataupun POLRI, serta sebagai pegawai swasta lainnya.

Prospek Masa Depan

Dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) serta dalam menghadapi era globalisasi, maka Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna hadir di tengah-tengah masyarakat, untuk ikut serta berperan aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan untuk menuju indonesia baru.

Maksud dan Tujuan Didirikannya STAB Maha Prajna

1. Ikut serta berperan aktif dalam mewujudkan pendidikan nasional sebagaimana yang
tercantum di dalam undang-undang no 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional.
2. Memberikan kesempatan kepada umat Buddha untuk mendapatkan pendidikan yang lebih
baik.
3. Menngkatkan kwalitas Sumbaer Daya Manusia (SDM) umat Buddha secara luas.
4. Lulusan Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna dapat dimanfaatkan di bidang
pemerintahan sebagai guru, juru penerang, dan penyuluh agama Buddha, dan sebagai petugas
Dharma Duta di Vihara seluruh Indonesia, serta sebagai Bintal pada TNI/PORLI.
5. Menampung lulusan SMU/SMK sederajat yang berminat menempuh pendidikan agama
Buddha secara luas.

Jumat, 27 Februari 2009

Motto STAB Maha Prajna

Motto Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna terdiri dari empat unsur yang menjadi Soko Guru, yaitu:

1. Karuna : Kasih Sayang
2. Nyana : Pengetahuan
3. Primadana : Bhakti
4. Parivatti Dharma : Belajar Dharma
5. Pati-pati Dharma : Melaksanakan Dharma
6. Patinedha Dharma : Hasil Pelaksanaan Dharma

Kamis, 26 Februari 2009

Lambang STAB Maha Prajna

Arti Lambang:
1. Warna Dasar Biru : Melambangkan Bhakti
2. Tulisan Maha Prajna : Melambangkan Sifat Buddha
3. Cakra : Melamangkan Dharma
4. Teratai : Sangha
5. Kelopak Bunga Teratai : Melambangkan Pancasila
6. Pita : Melambankan Mitra
Secara keseluruhan lambang Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna memiliki makna bahwa untuk mencapai kehidupan suci, harus didasari oleh rasa bhakti kepada Buddha, Dharma dan Sangha, serta melaksanakan pancasila secara benar dengan rasa penuh persaudaraan dalam Dharma.

Wajah STAB Maha Prajna

sekretariat : Jl. Cilincing lama no.3 Tanjung Priok
Jakarta-Utara
Telp. 021-4414544, 4402048
Kampus Maha Prajna berada di clincing Jakarta Utara dengan luas area:10.000 m­­­eter persegi
Lingkungan kampus yang sangat kondusip dalam menempuh pendidikan, baik formal maupun non formal. Hal ini karena kampus ini berada di dalam lingkunngan vihara Lalitavistara, sehingga secara tidak langsung mahasiwa yang tinggal di dalam asrama dapat dibimbing tata cara kehidupan di alam vihara, yang mana nantinya hal itu menjadi sangat penting ketika mahasiswa tersebut telah lulus dan mengabdikan diri di masyarakat.
Kampus Maha Prajna menyediakan sarana kelas yang nyaman, dan asrama dan makan bagi mahasiswa dan mahasiswi tanpa pungutan biaya apapun.

Sejarah singkat STAB Maha Prajna

Sejak tahun 1969, yayasan bodhi prasadha bergerak dalam bidang social keagamaan dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan yayasan bodhi prasadha telah menyelenggarakan sekolah taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), dan akademi perawat dari tahun 1995 sampai sekarang.
Khusus untuk akademi perawat, kegiatan belajar mengajar telah dipusatkan di R.S Pasar Rebo, Jakarta Timur, sehingga gedung yang semula diperuntukan bagi akademi perawat dimaksud telah kosong.

Untuk memanfaatkan sarana pendidikan yang pernah dipakai oleh akademi perawat tersebut, dan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) maka didirikanlah Sekolah Tinggi Agama Buddha “Maha Prajna”.

Awal gagasan STAB Maha Prajna ini muncul dari Bhiksu Andhanavira sejak tahun 1997. namun gagasan ini mengalami sedikit kendala. Kemudian pada tahu 2001, Bhiksu Matra Maitri bersama dengan kaum intelektual Buddhis yang pada saat itu kebanyakan dari mereka berkarir di Departemen Agama R.I, menghadap Dirjen Bimas Hindu dan Buddha dan menyampaikan maksuh untuk didirikannya Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna.. Bapak I Wayan Suarjaya yang pada saat itu menjabat Dirjen Bimas Hindu dan Buddha dan bapak Cornelis Wowor yang pada saat itu sebagai direktur urusan agama buddha menanggapi dengan baik gagasan tersebut. Maka pada tanggal 2 September 2001 STAB Maha Prajna di buka secara resmi oleh Dirjen Bimas Hindu dan Buddha dengan surat keputusan nomor: H/60/SK/2001 tanggal 27 Nopember 2001, dengan jumlah mahasiswa 230 orang yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas eksekutif sebanyak 150 orang dan kelas regular sebayak 80 orang. Dengan kepengurusan sebagai berikut:

Ketua : Bhiksu Matra Maitri
Puket I : Drs. A Joko Wuryanto, S.SOs
Puket II : Suhinto, B.Sc
Puket III : Paniran, S.Ag
Kajur Dharma Acharya : Sapardi, S.Ag
Kajur Dharma Duta : Parwadi, S.Ag
Kajur Buddha Sasana : Sutarso, S.Ag
Kabag. Tata Usaha : Ir. Soelyono, M.M

Selanjutnya, pada tahun 2004 kepengurusan Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha prajna mengalami perombakan kepengurusan, hal itu dimaksudkan untuk menyegarkan kembali laju kepengurusan sebelumnya. Adapun kepengurusan tersebut adalah sebagai berikut:

Ketua : Bhiksu Matra Maitri, S.S
Puket I : Drs. A Joko Wuryanto, S.Sos, S.Ag, M.Si, M.Pd
Puket II : Suhinto, B.Sc
Puket III : Parwadi, S.Ag, M.M
Kajur Dharma Acharya : Jumari, S.Pd, S.Ag
Kabag. Tata Usaha : Gimin Edi Susanto, B.A (Hons)

Kemudian pada tahun 2005 Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna mengembangkan program Pasca Sarjana dengan konsentrasi Magister Agama Buddha. Yang secara resmi dibuka pada tanggal 8 Oktober 2006 dan terdaftar berdasarkan surat keputusan Dirjen Bimas Buddha nomor: DJ.VI/088/SK/2007 tertanggal 24 Mei 2007 tentang ijin operasional Magister Agama Buddha, dengan susunan kepengurusan sebagai berikut:

Dir. Program Pasca Sarjana : Bhiksu Bhadra Pala, S.Psi, MA
Wk. Dir. Program Pasca Sarjana : Drs. A. Joko Wuryanto, S.Sos, S.Ag, M.Si, M.Pd
Ast. I Program Pasca Sarjana : Bhiksu Matra Maitri, S.S
Ast. II Program Pasca Sarjana : Suhinto, B.Sc
Ketua Program Pasca Sarjana : Parwadi S.Ag, M.M
Sekretaris Program Pasca Sarjana: Paniran, S.Ag, M.Si
Kepala Bagian Tata Usaha : Eko Siswoyo, S.Ag
Demikianlah sejarah Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna Jakarta